Reforminer Institute
  • Home
  • Tentang Reforminer
    • Tentang Kami
    • Tim Inti
    • Aktivitas
  • ReforMiner di Media
    • 2021
    • 2020
    • 2019
  • Studi
  • Infografis – Simulasi
    • Listrik
    • Makro Energi
    • Minyak dan Gas
    • Mineral dan Batubara
    • EBTKE
    • Harga
  • ReforMiner’s Notes
  • Publikasi
    • Konferensi Pers
    • ReforMiner’s Policy Analysis
    • Perspektif Opini
    • Buku
  • Hubungi Kami
  • Home
  • 2021
  • Pemerintah Harus Lebih Aktif dalam Proyek Strategis Nasional Hulu Migas
Wed, Apr 14, 2021

Pemerintah Harus Lebih Aktif dalam Proyek Strategis Nasional Hulu Migas

2021
January 4, 2021
RA
0
197
Share
  • Facebook
  • Google plus
  • Twitter
  • Linkedin
  • Pinterest

Bisnis.com; 03 Januari 2021

Dalam kasus proyek Blok Masela, pemerintah perlu lebih aktif untuk berperan dalam mendapatkan pembeli gas, sedangkan dalam proyek IDD harus ditemukan jalan tengah dan kompromi dalam hal keekonomian proyek.

JAKARTA — Pemerintah dinilai harus lebih aktif agar sejumlah proyek strategis nasional hulu minyak dan gas bumi yang pengerjaannya terseok-seok dapat segera direalisasikan.

Sejauh ini, terdapat dua proyek hulu migas yang masih terombang-ambing karena sang operator dari proyek tersebut berencana untuk melepaskan keikutsertaannya seperti yang terjadi pada proyek lapangan Abadi Blok Masela dan proyek Indonesia Deepwater Development.

Staf pengajar Universitas Trisakti Pri Agung Rakhmanto menilai kedua proyek tersebut seharusnya tidak boleh gagal terealisasi. Menurutnya, pemerintah memiliki tugas untuk memastikan kedua proyek itu dapat berjalan.

Pri menjelaskan bahwa dalam kasus proyek Blok Masela, pemerintah perlu lebih aktif untuk berperan dalam mendapatkan pembeli gas. Sementara itu, dalam proyek IDD harus ditemukan jalan tengah dan kompromi dalam hal keekonomian proyek.

“Berpikirnya harus makro, mengutamakan ada investasi yang bergulir ketimbang menitikberatkan pada aspek cost karena toh bukan kita [Indonesia] juga yang pada dasarnya mengeluarkan investasi untuk proyek itu,” katanya kepada Bisnis, Minggu (3/1/2021).

Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi berpendapat bahwa pemerintah sebaiknya membantu agar konstruksi Blok Masela dapat diselesaikan tepat waktu, termasuk dalam pembebasan tanah untuk membangun jaringan pipa yang dibutuhkan untuk mendistribusikan gas hasil produksi dari lapangan Abadi.

Fahmy menjelaskan bahwa salah satu perkembangan yang telah dicapai dalam proyek Abadi Masela adalah penandatanganan kontrak antara Pemerintah Indonesia dan Inpex pada 2 tahun lalu setelah perundingan alot berlangsung bertahun-tahun. Sesuai dengan persetujuan tersebut, saat ini pembangunan konstruksi sedang berlangsung hingga 2024. Blok Masela baru akan menghasilkan produksi setahun setelahnya.

“Pasar gas di dalam dan luar negeri sangat besar. Tantangannya adalah menyelesaikan konstruksi dan infrastruktur pipa untuk penyaluran gas dari Masela ke konsumen. Dengan prospek yang besar, tidak sulit bagi Inpex mencari investor menggantikan Shell,” katanya kepada Bisnis, Minggu (3/1/2021).

RA 211 Posts   0 Comments

Previous Post

Kmd
Biaya dan Manfaat Produksi Listrik Tanpa Batu Bara
Artikel 2020
2020-12-28

Next Post

1232581shutterstock-89439454780x390
Mengapa Pemerintah Perlu Dukung Kegiatan Produksi Pertamina?
2021
2021-01-07
  • Facebook Comments
RELATED POSTS
shutterstock_127318157Pertamina Cari Mitra di Blok Rokan, Kuncinya Ada…
Penjual gas elpiji 3 kg bersiap mengantar pesanan ke konsumen di Jakarta, Selasa (4/3). Pertamina menyatakan tidak ada kenaikan harga gas elpiji 3 kg dan menjamin stok gas melon masih melimpah./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/04/03/2015Pemerintah Harus Fokus Pemakaian Energi dalam Negeri untuk…
4Kilang Minyak di Balongan Terbakar, Perlukah Impor BBM,…
Petugas PLN Area Pelaksana Pemeliharaan (APP) Duri Kosambi sedang melakukan inspeksi harian dengan peralatan mendeteksi panas Thermography pada semua peralatan di Gas Insulated System (GIS) Alam Sutera, Tangerang Selatan, Rabu (26/7). GIS dengan tegangan 150.000 Volt ini memiliki empat trafo tenaga 150/20 kilo Volt (kV) untuk memasok kebutuhan listrik kawasan Alam Sutera dan Tangerang./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/27/07/2017.Jokowi Coret Abu Batu Bara dari Limbah B3,…
Publikasi Terbaru
shutterstock_127318157
Pertamina Cari Mitra di Blok Rokan, Kuncinya Ada pada Skema Bisnis
2021
April 11, 2021
Penjual gas elpiji 3 kg bersiap mengantar pesanan ke konsumen di Jakarta, Selasa (4/3). Pertamina menyatakan tidak ada kenaikan harga gas elpiji 3 kg dan menjamin stok gas melon masih melimpah./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/04/03/2015
Pemerintah Harus Fokus Pemakaian Energi dalam Negeri untuk Tekan Impor
2021
April 7, 2021
Pasokan BBM Pasca Musibah Kilang Balongan (1)
Pasokan BBM Pasca Musibah Kilang Balongan
Infografis-Simulasi
March 31, 2021
Pasokan BBM Pasca Musibah Kilang Balongan (1)
Pasokan BBM Pasca Musibah Kilang Balongan
Artikel Tahun 2021
March 31, 2021
4
Kilang Minyak di Balongan Terbakar, Perlukah Impor BBM, Pengamat: Kalau Bisa Lebih Murah Harganya
2021
March 30, 2021
Buku
Migas, Perbankan dan Perekonomian Nasional; Sinergisitas Hulu Migas dan Perbankan Nasional
Buku
Esensi Pendirian Perusahaan Migas Negara; Redefinisi Peran dan Posisi Pertamina
Buku
Kedaulatan Migas dan Production Sharing Contract Indonesia
Buku
Ekonomi Energi I


Tentang Reforminer
Lingkup Aktivitas
Tim Inti
Hubungi Kami
Alamat

World Trade Centre (WTC) 5 Lt. 3A (3A56),
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 29-31,
Jakarta, 12920

Telepon : 021-25985112

Fax : 021-25985001

Email : info@reforminer.com

Menu
Home
Reforminer di Media
Studi
Infografis-Simulasi
Publikasi
Social Media
Copyright © 2006-2021 Reforminer Institute. All rights reserved.