Reforminer Institute
  • Home
  • Tentang Reforminer
    • Tentang Kami
    • Tim Inti
    • Aktivitas
  • ReforMiner di Media
    • 2022
    • 2021
    • 2020
  • Studi
  • Infografis – Simulasi
    • Listrik
    • Makro Energi
    • Minyak dan Gas
    • Mineral dan Batubara
    • EBTKE
    • Harga
  • ReforMiner’s Notes
  • Publikasi
    • Konferensi Pers
    • ReforMiner’s Policy Analysis
    • Perspektif Opini
    • Buku
  • Hubungi Kami
  • Home
  • 2022
  • Impor Minyak Makin Naik, Pengamat: Biaya Produksi BBM Otomatis Tinggi
Wed, May 25, 2022

Impor Minyak Makin Naik, Pengamat: Biaya Produksi BBM Otomatis Tinggi

2022
April 21, 2022
RA
0
80
Share
  • Facebook
  • Google plus
  • Twitter
  • Linkedin
  • Pinterest

Kontan.co.id, 20 April 2022

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Perhitungan harga keekonomian bahan bakar minyak (BBM) berdasarkan biaya produksi minyak di lapangan migas saja dinilai tidak proporsional. Pasalnya, tidak semua produksi minyak mentah nasional  berasal dari lapangan migas Pertamina.

Faktanya, sebagian minyak mentah yang menjadi salah satu komponen untuk BBM merupakan bagian pemerintah, produksi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lainnya dan juga yang berasal dari pengadaan impor. Semuanya mesti dibeli Pertamina dengan harga market sehingga biaya produksi BBM akan meningkat seiring kenaikan harga minyak mentah global.

Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, mengatakan masyarakat harus paham bahwa pada era 80-90-an, Indonesia memang penghasil minyak cukup besar, yaitu mencapai 1,7 juta  barel per hari (bph) dan anggota aktif Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC). Sedangkan konsumsi BBM domestik saat itu masih rendah, yaitu  sekitar 300 ribuan bph.

“Namun sejak 2008 kita resmi keluar dari keanggotaan OPEC karena sudah menjadi net importir. Produksi dalam negeri tak mampu mengimbangi peningkatan kebutuhan yang pesat sehingga harus impor.  Harga BBM saat ini mahal karena harga minyak mentahnya sedang tinggi,” kata Komaidi dalam diskusi dengan media secara virtual, Selasa (19/4).

Sebelumnya muncul perbincangan di media sosial terkait tudingan bahwa harga  jual Pertamax terlalu tinggi. BBM dengan kadar oktan (RON) 92 itu tanpa pajak diklaim harga seharusnya Rp3.772 per liter, jauh dibawah harga saat ini Rp12.209 per liter.

Komaidi menilai, tudingan tersebut salah kaprah. Hal ini mengacu pada klaim pihak yang tidak paham  yang menyebutkan bahwa produksi minyak mentah hanya Rp1.772 per liter. Padahal harga internasional per Maret 2022 mencapai Rp10.209 per liter.

“Asumsi harga minyak mentah US$19,5 per barel itu cost production dari salah satu lapangan. Bukan harga jual minyak mentah. Acuannya sudah jelas, domestik itu ICP. Harga ICP Maret US$ 113 per barel, jauh di atas asumsi dalam APBN 2022 yang US$ 63 per barel,” ujarnya.

Menurut Komaidi, konsumsi BBM saat ini 1,6 juta bph, namun produksi minyak mentah yang diolah jadi BBM kurang dari 750 ribuan bph. “Dari total produksi itu, kita hanya dapat sekitar 480 ribuan bph karena sebagian digunakan sebagai cost recovery, dikembalikan ke kontraktor sebagai bagi hasil,” ungkap dia.

Menurut Komaidi, perhitungan menyeluruh harga minyak internasional  dan domestik akan lebih  adil (fair) untuk mengetahui keekonomian harga BBM. Biaya produksi hanya bagian dari harga jual.

Ada komponen biaya lain yang sama seperti negara lain, salah satunya adalah harga minyak global, biaya pengolahan/ pengilangan,  biaya distribusi serta transportasi, termasuk penyimpanan dan lain-lain. “Selain itu, ada pajak dan margin badan usaha,” ujarnya.

Ia menyebutkan komponen harga minyak mentah relatif sama karena harga internasional. Namun komponen lainnya  bisa berbeda  tiap wilayah. Bahkan ada yang di satu negara berbeda-beda.

Komaidi mencontohkan biaya pengilangan di Balongan dan Cilacap kompleksitas beda, konsekuensinya biaya juga beda. Pajak juga beda. Belum ditambah perbedaan pada biaya transportasi distribusi.

“Kalau mau fair kita hitung menyeluruh sekian persen acuan harga internasional dan domestik. Tapi bedanya tidak jauh. Misalnya domestik ICP. Itu kalau dibandingkan WTI, ICP lebih mahal karena kualitasnya di atas Brent,” katanya.

Komaidi mengungkapkan jika harga BBM sebesar Rp14,300 per liter, untuk pengadaan minyak mentahnya saja bisa Rp10.244 per liter. Dalam kalkulasi Komaidi, satu barel minyak terdiri atas 159 liter, namun tak seluruh minyak mentah jadi BBM.

“Artinya, dari satu liter minyak mentah, yang jadi BBM hanya 0,85 liter. Sisanya residu, seperti aspal dan lain-lain. Satu barel minyak mentah  rielnya jadi BBM 135 liter, bukan 159 liter,” katanya

RA 353 Posts   0 Comments

Previous Post

1
Pengaturan Sektor Hilir Migas, Kebijakan Harga BBM dan Revisi Undang - Undang Migas
Infografis-Simulasi
2022-04-14

Next Post

Kmd
Peran Penting Migas dalam Bauran Energi dan Transisi Energi
Artikel Tahun 2022
2022-04-21
  • Facebook Comments
RELATED POSTS
img_5450-1Pertumbuhan Investasi Proyek Gas Bumi Pacu Transisi Energi
pexels-pixabay-257775Investasi Proyek Gas Bumi Nasional Topang Transisi Energi…
Ilustrasi-bbm-1024x576Penetapan Harga Jual Pertalite Perlu Transparan
presiden-joko-widodo-saat-groundbreaking-pembangunan-smelter-pt-freeport-indonesia-kek-gresik-12-oktober-2021-biro-pers-sekret-5_169Pengamat Sebut Proyek Smelter Freeport Untungkan Ekonomi Indonesia…
Publikasi Terbaru
pexels-pixabay-257775
Investasi Proyek Gas Bumi Nasional Topang Transisi Energi Indonesia
2022
May 24, 2022
1
PROPER dan Perizinan di Sektor Lingkungan Hidup
EBTKE
May 20, 2022
Ilustrasi-bbm-1024x576
Penetapan Harga Jual Pertalite Perlu Transparan
2022
May 17, 2022
presiden-joko-widodo-saat-groundbreaking-pembangunan-smelter-pt-freeport-indonesia-kek-gresik-12-oktober-2021-biro-pers-sekret-5_169
Pengamat Sebut Proyek Smelter Freeport Untungkan Ekonomi Indonesia Jangka Panjang
2022
May 13, 2022
Kmd
Peran Penting Migas dalam Bauran Energi dan Transisi Energi
Artikel Tahun 2022
April 21, 2022
Buku
Migas, Perbankan dan Perekonomian Nasional; Sinergisitas Hulu Migas dan Perbankan Nasional
Buku
Esensi Pendirian Perusahaan Migas Negara; Redefinisi Peran dan Posisi Pertamina
Buku
Kedaulatan Migas dan Production Sharing Contract Indonesia
Buku
Ekonomi Energi I


Tentang Reforminer
Lingkup Aktivitas
Tim Inti
Hubungi Kami
Alamat

World Trade Centre (WTC) 5 Lt. 3A (3A56),
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 29-31,
Jakarta, 12920

Telepon : 021-25985112

Fax : 021-25985001

Email : info@reforminer.com

Menu
Home
Reforminer di Media
Studi
Infografis-Simulasi
Publikasi
Social Media
Copyright © 2006-2021 Reforminer Institute. All rights reserved.