Reforminer Institute
  • Home
  • Tentang Reforminer
    • Tentang Kami
    • Tim Inti
    • Aktivitas
  • ReforMiner di Media
    • 2021
    • 2020
    • 2019
  • Studi
  • Infografis – Simulasi
    • Listrik
    • Makro Energi
    • Minyak dan Gas
    • Mineral dan Batubara
    • EBTKE
    • Harga
  • ReforMiner’s Notes
  • Publikasi
    • Konferensi Pers
    • ReforMiner’s Policy Analysis
    • Perspektif Opini
    • Buku
  • Hubungi Kami
  • Home
  • 2021
  • Target Investasi Migas Tahun Ini Dinilai Realistis, Ini Alasannya
Sun, Feb 28, 2021

Target Investasi Migas Tahun Ini Dinilai Realistis, Ini Alasannya

2021
January 9, 2021
RA
0
120
Share
  • Facebook
  • Google plus
  • Twitter
  • Linkedin
  • Pinterest

Bisnis.com; 08 Januari 2021

AKARTA — Pemerintah menargetkan investasi dari sektor minyak dan gas bumi tahun ini sebesar US$17,7 miliar. Di tengah pandemi Covid-19, target itu dinilai masih realistis.

Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro menilai target yang dipatok pemerintah tahun ini masih dapat dicapai kendati memang tidak mudah.

Menurutnya, kondisi pada hampir seluruh sektor pada 2021 kemungkinan akan relatif lebih baik dibandingkan dengan 2020 sehingga target itu dinilai masih realistis untuk dicapai.

“Secara otomatis besaran kebutuhan investasi termasuk di sektor migas juga akan relatif lebih besar,” katanya kepada Bisnis, Kamis (7/1/2021).

Di lain pihak, Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan menilai target investasi di sektor migas pada 2021 masih cukup berat untuk dicapai.

Menurutnya, sampai dengan saat ini kepastian hukum untuk investasi melalui revisi Undang-Undang Migas yang sangat dinantikan investor masih belum juga diselesaikan.

Di samping itu, sejumlah permasalahan yang masih perlu diperhatikan seperti permasalahan lahan, isu sosial, dan beberapa perizinan harus seger diselesaikan dan disederhanakan.

“Di sisi lain lapangan migas kita yang sudah tua dan tingkat rasio keberhasilannya cukup kecil menyebabkan investor berhati hati dalam menanamkan modalnya,” katanya kepada Bisnis, Kamis (7/1/2021).

Lebih lanjut, Mamit menyampaikan bahwa Covid-19 sepertinya akan memberikan dampak juga terhadap kegiatan investasi migas karena permintaan energi akan berkurang sehingga harga minyak cenderung tidak stabil dan hal tersebut menjadi perhitungan sendiri bagi investor dalam berinvestasi di sektor migas.

Kendati harga minyak mulai kembali naik, pergerakan harga minyak dunia masih sulit untuk diprediksi karena belum dapat dipastikan kapan pandemi Covid-19 akan berakhir.

“Pandemi Covid-19 sudah memasuki gelombang ketiga di mana di beberapa negara sudah mulai terjadi pembatasan sehingga potensi terjadinya oversupply cukup besar, mudah-mudahan saja kabar baik mulai ditemukannya vaksin dapat terus menjaga harga minyak dunia,” ungkapnya.

Adapun, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menargetkan investasi untuk dari sektor energi tahun ini bisa mencapai US$36,4 miliar. Perinciannya adalah dari sektor energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) mencapai US$2,9 miliar, minerba US$6 miliar, ketenagalistrikan US$9,9 miliar, dan migas US$17,7 miliar.

Sementara itu, pada tahun lalu realisasi investasi dari sektor ESDM adalah US$24,4 miliar lebih rendah lebih rendah US$8,6 miliar jika dibandingkan dengan tahun lalu senilai US$33 miliar.

Subsektor migas masih memberi kontribusi investasi terbesar paling besar yaitu US$12,1 miliar disusul subsektor ketenagalistrikan sebesar US$7 miliar, minerba US$3,9 miliar, dan EBTKE sebesar US$1,4 miliar.

RA 175 Posts   0 Comments

Previous Post

1232581shutterstock-89439454780x390
Mengapa Pemerintah Perlu Dukung Kegiatan Produksi Pertamina?
2021
2021-01-07

Next Post

1232581shutterstock-89439454780x390
Sektor Hulu Migas Dinilai Masih Butuh Insentif untuk Menjaga Investasi Tahun Ini
2021
2021-01-12
  • Facebook Comments
RELATED POSTS
Petugas memasang papan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang baru di SPBU Kawasan Jalan HR. Rasuna Said, Kuningan,Jakarta, Minggu (10/2/2019). Harga BBM non subsidi kembali diturunkan oleh Pertamina, meliputi wilayah hanya Jabodetabek dengan besaran penurunan bervariasi sampai dengan Rp 800 per liter. ANTARA FOTO/Reno Esnir/ama.Produsen Kendaraan Bermotor, Penentu Nasib Penggunaan BBM Berkualitas
Sektor Hulu Migas (Pilpres)Meramu Bentuk Baru Kontrak Kerja untuk Sektor Hulu…
2017_01_06-14_06_53_1086b1e04d63efd42083f003872c23e4_620x413_thumbSetelah SWF, Bisakah RI Punya Petroleum Fund?
shutterstock_127318157Prospek Shale Oil Dinilai Menjanjikan, Begini Kata Pengamat
Publikasi Terbaru
Sektor Hulu Migas (Pilpres)
Meramu Bentuk Baru Kontrak Kerja untuk Sektor Hulu Migas
2021
February 22, 2021
Kmd
Mobil Listrik dan Masa Depan Industri Nikel Indonesia
Artikel Tahun 2021
February 22, 2021
2017_01_06-14_06_53_1086b1e04d63efd42083f003872c23e4_620x413_thumb
Setelah SWF, Bisakah RI Punya Petroleum Fund?
2021
February 17, 2021
shutterstock_127318157
Prospek Shale Oil Dinilai Menjanjikan, Begini Kata Pengamat
2021
February 13, 2021
c72b7c5e-6d15-46db-9fd8-445ff62c4a6d_169
Skema Penjualan Gas Melon Tetap, Meski Impor LPG Bersubsidi Naik
2021
February 13, 2021
Buku
Migas, Perbankan dan Perekonomian Nasional; Sinergisitas Hulu Migas dan Perbankan Nasional
Buku
Esensi Pendirian Perusahaan Migas Negara; Redefinisi Peran dan Posisi Pertamina
Buku
Kedaulatan Migas dan Production Sharing Contract Indonesia
Buku
Ekonomi Energi I


Tentang Reforminer
Lingkup Aktivitas
Tim Inti
Hubungi Kami
Alamat

World Trade Centre (WTC) 5 Lt. 3A (3A56),
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 29-31,
Jakarta, 12920

Telepon : 021-25985112

Fax : 021-25985001

Email : info@reforminer.com

Menu
Home
Reforminer di Media
Studi
Infografis-Simulasi
Publikasi
Social Media
Copyright © 2006-2016 Reforminer Institute. All rights reserved. | Powered By TNC Digital Media