Reforminer Institute
  • Home
  • Tentang Reforminer
    • Tentang Kami
    • Tim Inti
    • Aktivitas
  • ReforMiner di Media
    • 2021
    • 2020
    • 2019
  • Studi
  • Infografis – Simulasi
    • Listrik
    • Makro Energi
    • Minyak dan Gas
    • Mineral dan Batubara
    • EBTKE
    • Harga
  • ReforMiner’s Notes
  • Publikasi
    • Konferensi Pers
    • ReforMiner’s Policy Analysis
    • Perspektif Opini
    • Buku
  • Hubungi Kami
  • Home
  • 2020
  • PSN tersendat, target produksi 1 juta barel di 2030 terancam sulit digapai
Wed, Apr 14, 2021

PSN tersendat, target produksi 1 juta barel di 2030 terancam sulit digapai

2020
December 17, 2020
RA
0
167
Share
  • Facebook
  • Google plus
  • Twitter
  • Linkedin
  • Pinterest

Kontan.co.id, 15 Desember 2020

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah memiliki target produksi migas 1 juta barel per hari di tahun 2030 yang salah satunya diupayakan melalui berbagai proyek strategis nasional (PSN) sektor migas. Namun, adanya berbagai tantangan di sektor hulu migas membuat progres PSN tersebut mengalami kendala.

Asal tahu saja, terdapat empat PSN yang sedang berlangsung saat ini. Di antaranya adalah proyek Jambaran Tiung Biru (JTB) yang ditargetkan on stream tahun 2021, Tangguh Train III ditargetkan on stream akhir 2021, Indonesia Deep Development (IDD) ditargetkan on stream tahun 2025, dan Blok Masela ditargetkan on stream tahun 2027.

Praktisi Migas Tumbur Parlindungan menyampaikan, untuk proyek JTB dan Tangguh Train III sebenarnya masih berjalan di lapangan. Hanya saja, kemunculan pandemi Covid-19 membuat kedua proyek tersebut terkendala sehingga jadwal penyelesaiannya tidak sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Sekadar mengingat, proyek JTB dikerjakan oleh PT Pertamina EP Cepu sedangkan Tangguh Train III dilaksanakan oleh BP Berau Ltd. Sementara itu, proyek IDD dan Blok Masela menghadapi masalah berupa hengkangnya investor strategis di masing-masing proyek, yakni Chevron Pacific Indonesia dan Royal Dutch Shell Plc.

Menurut Tumbur, proyek IDD dan Blok Masela terkendala dengan rendahnya harga komoditas migas dan adanya oversuplai produk Liquefied Natural Gas (LNG) atau gas alam cair di dunia. Kedua proyek tersebut juga tersendat oleh masalah tingginya biaya pengembangan lapangan. “IDD dan Masela merupakan proyek laut dalam dengan biaya pengembangan yang mahal,” ujar dia, Selasa (15/12).

Masalah semakin rumit lantaran adanya pandemi Covid-19 tentu akan semakin menambah kebutuhan biaya proyek, termasuk biaya untuk mendukung protokol kesehatan di lingkungan operasional proyek. Ditambah lagi, situasi pandemi juga membuat permintaan terhadap produk migas, termasuk LNG, mengalami penurunan.

“Dampaknya proyek-proyek ini akan tertunda dan baru memungkinkan untuk dimulai kembali apabila faktor-faktor eksternal bisa mendukung keekonomian dari proyek tersebut,” jelas Tumbur.

Dia turut berpendapat, ketidakpastian dari iklim investasi di sektor hulu migas kemungkinan akan membuat Indonesia kesulitan untuk mengundang investor baru.

Sementara untuk investor lama, ketidakpastian industri migas nasional dapat membuat mereka enggan menambah nilai investasinya sampai terdapat perubahan yang mendasar. Dalam hal ini, perubahan tersebut mampu meyakinkan investor eksisting untuk terus berinvestasi di Indonesia.

Menurutnya, kepastian terhadap kesucian kontrak menjadi salah satu hal yang mendasar dalam membenahi iklim investasi migas di Indonesia. Selain itu, revisi UU Migas juga diperlukan untuk mendukung eksistensi SKK Migas dalam mengawasi program-program kerja di sektor hulu migas.

“Koordinasi antara kementerian dan lembaga kemudian pemerintah pusat dan daerah juga diperlukan terutama untuk proses perizinan usaha dan birokrasi,” ungkap dia.

Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro juga menilai, selain akibat pandemi Covid-19, masalah-masalah lama yang berhubungan dengan nilai keekonomian juga menjadi penyebab utama di balik tersendatnya proyek-proyek strategis nasional di sektor hulu migas.

Padahal, terlepas dari adanya berbagai tantangan, potensi daya serap produk migas yang dihasilkan oleh empat PSN tersebut cukup besar. “Proyek-proyek tersebut sebagian besar menghasilkan gas yang relevan dengan kebutuhan domestik yang terus meningkat,” terangnya, hari ini (15/12).

Pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dinilai perlu duduk bersama untuk mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi sekaligus solusi supaya PSN yang ada dapat terus berjalan.

Penyelesaian masalah tersebut sangat penting mengingat empat PSN tersebut berpengaruh besar terhadap target produksi migas 1 juta barel per hari di tahun 2030 yang dicanangkan pemerintah. “Kalau tidak jalan, target 1 juta barel per hari akan semakin sulit untuk dicapai,” tutup Komaidi.

RA 211 Posts   0 Comments

Previous Post

1232581shutterstock-89439454780x390
Gas to Power, Strategi Transisi Energi Ala Medco
2020
2020-12-11

Next Post

shutterstock_127318157
Tak Surut Karena Pandemi, Medco (MEDC) tetap Gencar Ekspansi Sektor Energi
2020
2020-12-22
  • Facebook Comments
RELATED POSTS
shutterstock_127318157Tak Surut Karena Pandemi, Medco (MEDC) tetap Gencar…
1232581shutterstock-89439454780x390Gas to Power, Strategi Transisi Energi Ala Medco
PGN-2020_03_19-10_12_35_3a62f4488414a06e24350131831fac7e_960x640_thumbJaga ketahanan energi, Pertamina fokus modernisasi dan bangun…
An oil pump is seen at sunset outside Vaudoy-en-Brie, near Paris, France April 23, 2018. REUTERS/Christian HartmannTak Hanya Soal Ekonomi dan Ketahanan Energi, ini…
Publikasi Terbaru
shutterstock_127318157
Pertamina Cari Mitra di Blok Rokan, Kuncinya Ada pada Skema Bisnis
2021
April 11, 2021
Penjual gas elpiji 3 kg bersiap mengantar pesanan ke konsumen di Jakarta, Selasa (4/3). Pertamina menyatakan tidak ada kenaikan harga gas elpiji 3 kg dan menjamin stok gas melon masih melimpah./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/04/03/2015
Pemerintah Harus Fokus Pemakaian Energi dalam Negeri untuk Tekan Impor
2021
April 7, 2021
Pasokan BBM Pasca Musibah Kilang Balongan (1)
Pasokan BBM Pasca Musibah Kilang Balongan
Infografis-Simulasi
March 31, 2021
Pasokan BBM Pasca Musibah Kilang Balongan (1)
Pasokan BBM Pasca Musibah Kilang Balongan
Artikel Tahun 2021
March 31, 2021
4
Kilang Minyak di Balongan Terbakar, Perlukah Impor BBM, Pengamat: Kalau Bisa Lebih Murah Harganya
2021
March 30, 2021
Buku
Migas, Perbankan dan Perekonomian Nasional; Sinergisitas Hulu Migas dan Perbankan Nasional
Buku
Esensi Pendirian Perusahaan Migas Negara; Redefinisi Peran dan Posisi Pertamina
Buku
Kedaulatan Migas dan Production Sharing Contract Indonesia
Buku
Ekonomi Energi I


Tentang Reforminer
Lingkup Aktivitas
Tim Inti
Hubungi Kami
Alamat

World Trade Centre (WTC) 5 Lt. 3A (3A56),
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 29-31,
Jakarta, 12920

Telepon : 021-25985112

Fax : 021-25985001

Email : info@reforminer.com

Menu
Home
Reforminer di Media
Studi
Infografis-Simulasi
Publikasi
Social Media
Copyright © 2006-2021 Reforminer Institute. All rights reserved.